Kamis, 05 Mei 2011

Sangguh Aneh Telur Muncul Dalam Telur


Jika memecehkan telur keluar kuning itu biasa,yang luar biasa adalah memecah telur yang keluar telur itu menganehkan bukan?.Itulah yang dialami oleh seorang kakek di Inggris.Sang kakek kaget karena telur yang dipecahnya berisi telur lagi.
Peristiwa aneh ini berawal saat John Fellow (68) seorang pensiunan petani,ingin membuat sebuah masakan,Fellow memecahkan telur yang ia lihat lebih besar dari telur ayam biasanya.Berharap hasil telur yang dimasak akan lebih besar,Fellow malah terkejut karena saat membuka pecahan telur secara hati-hati, Fellow melihat telur ukuran lebih kecil di dalamnya.
Fellow mengaku ini adalah telur pertama di dalam telur yang pernah ia lihat, sehingga akan menjaganya untuk dipamerkan ke anak cucu.
Untuk fenomena ini,Kepala Penasihat Unggas Serikat Petani Nasional Inggris, Robert Newbery mengatakan keberadaan telur ganda itu adalah ‘keunikan alam’ dan aman untuk dimakan. “Saya belum pernah mendengar sebelumnya namun ini sangat tidak biasa.”seperti dilansir inilah.com.

Kemungkinan besar, induk ayam memiliki gangguan saat memproduksi telur sehingga, jika mereka merasa ketakutan yang nyata, ini akan mempengaruhi kondisi telur, kata Newbery lagi. “Ini adalah kekhasan dari Ibu Alam.”
Douglas Russel dari Natural History Museum mengatakan, “Telur di dalam telur telah menarik perhatian ilmiah selama ratusan tahun. Banyak teori yang berusaha menjelaskan.”
Informasi paling sering muncul soal telur di dalam telur adalah tindakan otot berirama normal atau peristaltik yang menggerakkan proses perkembangan telur saat saluran telur mengalami kerusakan.

Kakek Ini Bangkit Setelah 36 Hari Dikubur


Kakek Ini Bangkit Setelah 36 Hari DikuburBerita Terbaru, Seorang kakek di Batulengket, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Rabu (20/4) membuat gempar seluruh warga sekitar. Kakek itu telah bangkit kembali dari kematian setelah 36 hari dikubur. Kakek yang bernama Mat Eksan (75) yang diyakini keluarga dan warga sekitarnya sudah meninggal, kembali pulang. 26 Maret lalu, memang ditemukan seorang pria yang tewas tergantung di sebuah pohon dalam keadaan yang sudah membusuk. Melihat ciri-ciri fisiknya, keluarga yakin jika sosok pria itu adalah Mat Eksan.
Tahlilan hari ketiga dan ketujuh pun sudah dilakukan, tinggal menunggu peringatan hari ke-40. Wajar saja, kepulangan Mat Eksan yang dikira sudah meninggal itu membuat keluarga bingung bercampur ketakutan. Selain itu, berita kepulangannya pun membuat warga gempar yang percaya jika pria renta itu bangkit dari kubur. Hanya berselang beberapa menit setelah Mat Eksan kembali ke rumahnya, ratusan warga langsung mengerumuni kediaman Mat Eksan untuk melihat langsung keadaannya. Bahkan, untuk memastikan bangkitnya dari kubur, para warga pun mendatangi makam Mat Eksan untuk melihat keadaan makam tersebut.
Mat Eksan pertama kali ditemukan Kliwon (55), tetangganya di selatan Jembatan Lama. Tentu saja Kliwon heran melihat tetangganya itu hidup kembali dan sempat mengira jika itu adalah arwah gentayangan Mat Eksan. Karena penasaran, Kliwon langsung berhenti dan mendekati Mat Eksan. Saat ditemukan, kondisinya sangat lusuh dan tubuhnya kurus kering. Kliwon kemudian mengajak Mat Eksan makan di sebuah warung.
Selanjutnya Mat Eksan ditanyai seputar kepergiannya dari rumahnya yang telah berlangsung selama 36 hari. Setelah mendapat penjelasan singkat, Mat Eksan kemudian diajak pulang ke rumahnya. Kepulangannya tentu saja membikin heboh para tetangganya.
Imam Basori (50), seorang tetangganya yang mengaku hadir saat pemakamanan serta tahlilan hari ketiga dan ketujuh mengaku heran tiba-tiba Mat Eksan muncul kembali. “Pihak keluarga sebelumnya sudah memastikan mayat yang ditemukan di Gunung Klotok adalah Mat Eksan,” ujarnya. Penjelasan sama juga disampaikan Sukemi (45), sepupu Mat Eksan, bahwa keluarga memastikan Mat Eksan meninggal gantung diri di Gunung Klotok. “Ciri-ciri mayat yang ditemukan di Gunung Klotok sangat mirip,” ujarnya.
Menurut Mukini (50), anak tertua Mat Eksan, saat mengecek ke kamar mayat RS Bhayangkara ciri-ciri fisiknya mirip dengan orangtuanya. “Saya hapal jari ketiga kaki kiri bapak lebih panjang dari jari kedua,” ungkapnya kepada Surya. Hanya saja, saat itu Mukini mengaku tidak dapat mengecek wajah dan kepalanya karena kondisi mayatnya sudah rusak. “Wajahnya sudah tidak bisa dikenali, tapi ciri jari kaki dan lengannya sama dengan milik bapak,” tutur karyawati PT Gudang Garam tersebut.
Jenazah Mat Eksan sendiri langsung dimakamkan keluarganya di pemakaman umum desa setempat tanggal 1 April 2011 lalu. Penguburan Mat Eksan dilakukan pada malam hari di pemakaman yang berlokasi di tengah kebun tebu. Kondisi makamnya juga mengandung misteri karena tanahnya saat ini ambles sekitar 20 cm. Bahkan, batu nisan yang tertulis nama Mat Eksan wafat, 01 – 04 -2011 sempat terpendam tanah. “Biasanya makam setelah 20 hari tanahnya ambles,” ujar Supendi, juru kunci makam yang ikut memakamkan Mat Eksan

Hujan Ikan di Australia

Ikan yang dikumpulkan dari hujan (thumb)
Sepanjang akhir pekan lalu, penduduk suatu kota kecil di wilayah tandus Australia bagian utara mengalami berkah yang jarang terjadi. Kota mereka dilanda hujan ikan.
Laman harian The Telegraph mengungkapkan, dalam dua hari berturut-turut Kota Lajamanu di negara bagian Northern Territory kejatuhan banyak ekor ikan. Bersama dengan air hujan, ikan-ikan itu muncul begitu saja dari langit.
Sebagian besar ikan masih dalam keadaan hidup.  Hujan ikan itu baru berhenti Senin, 1 Maret 2010.
Para pakar cuaca di Australia yakin bahwa ikan spangled perch, salah satu jenis ikan air tawar di Australia, tampaknya terhisap ke dalam badai. Mereka lalu dibawa angin kencang sebelum akhirnya berguguran di Lajamanu, kota yang jumlah penduduknya hanya 669 orang.
“Badai membawa ikan-ikan itu naik hingga ketinggian 40 ribu hingga 50 ribu kaki di udara,” kata seorang pakar senior di Biro Meteorologi Australia, Mark Kersemakers. “Saat mereka ikut dalam ‘sistem’ badai, mereka membeku. Setelah beberapa waktu, mereka bebas dari badai,” lanjut Kersemakers.
Ini merupakan kali ketiga dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun di mana Lajamanu dilanda hujan ikan. Peristiwa serupa terjadi pada 1974 dan 2004.
“Biasanya, ikan ada di dalam air. Sekarang ikan-ikan itu jatuh dari langit. Bagaimana kalau sesuatu yang lebih besar jatuh dari langit?” kata Joe Ashley, warga berusia 55 tahun. “Bisa saja besok-besok ada buaya yang akan jatuh dari langit,” lanjut Ashley.
*
Ikan yang dikumpulkan dari hujan
Ikan yang dikumpulkan dari hujan
Foto kota Lajamanu
Lajamanu, kota kecil di Australia
Kota Lajamanu di peta Australia
*