Senin, 17 Januari 2011

Tradisi & Mitos Imlek

Imlek merupakan tahun baru masyarakat Tionghua yang merupakan pesta awal musim semi. Waktu Imlek ini digunakan juga sebagai pembaharuan jiwa dan juga tempat berkumpul nya keluarga. Imlek identik dengan Angpau dan serba merah meriah . Kali ini saya akan membahas dan mengkupas mengenai beberapa dari banyak sekali mitos dan tradisi yang terjadi pada Tahun Baru Imlek.

1.Semua serba merah / penuh dengan nuansa merah
Menurut legenda pada zaman dahulu terdapat seekor makhluk yang bernama Nian,makhluk yang berkepala mirip naga dan berbadan besar mirip dinosaurus. Makhluk ini sering muncul menjelang musim semi tiba dan suka memangsa manusia. Seorang dewa lalu turun ke bumi untuk menaklukkan makhluk itu. Pertarungan sengit pun tak terhindarkan. Ketika Nian hendak memakan dewa itu . Dewa itu segera membalut tubuhnya dengan kain merah menyala sehingga mata Nian terbakar .

Maka sejak saat itu orang – orang percaya dengan menempatkan kain merah di setiap rumah akan dapat mengusir Nian. Tidak hanya itu , nuansa warna merah pun mulai dipakai setiap tahun baru Imlek hingga sekarang ini.

2.Menggantung Lentera / Lampion
Hal ini berhubungan dengan perampok budiman Li Zi Cheng yang akan menyerang kota Kaifeng. Ia menya
mar sebagai pedagang dang berinteraksi dengan penduduk , sebenarnya Li Zi Cheng tidak tega merampok orang – orang yang tak punya. Akhirnya rakyat yang tak punya disuruh menggantung lentera merah pada malam hari sebelum penyerangan. Celakanya pemerintah Kaifeng mengetahui dan segera menjebol bendungan dan banjirpun tak terhindarkan.

Rakyat tak mampu hanya memegang lentera merah dan percaya Li Zi Cheng akan menolong mereka dan benar saja ratusan perahu Li Zi Cheng menolong orang – orang yang memegang lentera merah saja. Untuk mengenang Li Zi Cheng menyelamatkan rakyat kecil makanya masyarakat mulai menggantungkan lentera merah pada saat – saat khusus yaitu ketika Tahun Baru Imlek.

3.Menyulut Petasan
Menurut sejarah di suatu gunung negeri Tiongkok terdapat makhluk – makhluk aneh dan gaib . Banyak penduduk yang pergi ke gunung itu diganggu makhluk – makhluk tersebut. Suatu hari seorang pemetik daun yang diganggu berhasil menangkap seekor makhluk itu dan membawanya ke kaki gunung. Ketika dingin ia membuat perapian dang membakar batang – batang bambu kering. Bambu kering itu mengeluarkan suara seperti petasan, makhluk gunung yang ditangkap itu ternyata takut akan suara ledakan, maka sejak itu penduduk mulai menyulut petasan untuk mengusir makhluk – makhluk gunung itu . Dan sampai sekarang menjadi kebiasaan selama tahun baru imlek acara membakar petasan dilakukan untuk mengusir roh-roh jahat.

4.Tidak boleh menyapu
Terjadi pada legenda Qu Ming, seorang pedagang yang hanyut dan terdampar di sebuah pulau. Di pulau tersebut ia bertemu seorang dewa yang menawarinya harta benda yang berlimpah untuk dibawa pulang namun ia malah memilih gadis pelayan dewa itu untuk dijadikan istrinya . Akhirnya merekapun menikah tapi Qu Ming lambat laun pun berubah , ia bersikap kasar dan sering kali menyiksanya

Karena suaiminya sudah keterlaluan , istrinya berlari dan masuk ke dalam sebuah sapu dan membawa harta – hartanya . Sejak saat itu Qu Ming menjadi miskin dan gila sambil memeluk sapu itu. Maka, menjelang tahun baru masyarakat mulai menyembunyikan sapu dengan agar harta mereka tidak hilang . Ada yang lebih ekstrim lagi mereka tidak boleh menyapu karena takut tidak mendapat rezeki dari yang kuasa.

5.Menempel Gambar Dewa Pintu ( Mu Shen )
Berasal dari cerita legenda tentang Kaisar Tong yang lupa atau lalai menyelamatkan raja naga dari pemenggalan kepala sehingga arwahnya sering datang menggangu kaisar. Kemudian Kaisar Tong menempatkan dua penjaga bermuka bengis untuk menakuti arwah naga itu dan berhasil . Karena tak mau menyusahkan kedua pengawal itu kaisar menyuruh untuk melukis kedua pengawal itu dan menempelnya di setiap pintu. Sejak saat itu , dipercaya menempel dewa pintu ( Mu Shen ) akan menghilangkan gangguan roh jahat. Oleh sebab itu kalian bisa menemukan di kelenteng – kelenteng gambar yang ada di kedua pintu itulah dewa pintu yang dimaksud.

6.Tarian Ular Naga / Liong
Konon legenda seekor ular naga yang dipelihara sejak kecil oleh seorang kepala desa yang bekorban jiwa disaat kekeringan melanda desa itu. Akhirnya dengan darah ular naga itu masyarakat terhindar dari kemarau. Pengorbanannya membuat masyarakat tersentuh. Mereka menciptakan tarian ular naga pada hari kelima belas dengan harapan semoga ular naga ini bisa kembali menyatu dan hidup kembali. Tradisi ini terus dimainkan hingga pada acara Cap Go Meh ( Hari kelima belas Bulan 1 Kalender Lunar )

Dengan mengetahui legenda – legenda serta mitos – mitos yang ada , semoga Imlek ini semakin dimengerti oleh kaum muda. Visinya adalah budaya untuk dilestarikan . Budaya yang baik dilestarikan, yang tidak baik ditinggalkan . Semoga kita semakin bijaksana .Akhir kata , Selamat Imlek !! Kiong Hie Fa Cai..!^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar